
Berkunjung ke Kota Bengawan kurang lengkap rasanya jika tidak menjelajah pasar-pasar tradisionalnya. Pasar tradisional di Solo terkenal tidak hanya sebagai tempat jual beli akan tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial, budaya, dan sejarah kota.
Di sinilah jejak kehidupan masa lalu dan modern saling bertaut untuk menghadirkan pengalaman unik bagi siapa saja yang datang. Bangunan-bangunan pasar tersebut berdiri berdampingan dengan hiruk-pikuk aktivitas masa kini.
Pasar Tradisional di Solo yang Wajib Dikunjungi
Selain untuk wisata, salah satu alasan orang-orang berkunjung ke Kota Solo adalah untuk belanja berbagai kebutuhan di tempat yang masih mempertahankan nuansa tradisional, yaitu pasar-pasar rakyat yang tersebar di berbagai sudut kota. Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Pasar Legi

Tempat jual beli yang satu ini cukup ikonik di Kota Surakarta. Nama “legi” diambil dari salah satu hari dalam penanggalan jawa yang dahulu dikenal sebagai hari paling ramai pasar ini dikunjungi oleh para pembeli.
Letaknya sangat strategis, dekat dengan Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan. Pasar ini juga berdekatan dengan kawasan elit Villa Park atau Taman Banjarsari. Pasar ini dibangun pada masa Mangkunegara I dan berada di bawah pengawasan Mangkunegaran.
Awalnya hanya berupa los sederhana, lalu direnovasi oleh Mangkunegara VII pada 1936 dan diperbarui lagi pada 1992. Pada 29 Oktober 2018, pasar mengalami kebakaran hebat yang diduga berasal dari korsleting listrik di kios kelontong yang menghanguskan sekitar 250 kios.
2. Pasar Kadipolo

Pasar Kadipolo mungkin tidak sebesar Pasar Gede atau Pasar Legi, namun pasar tradisional di Solo ini tetap menawarkan ragam komoditas yang cukup lengkap dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengunjungnya.
Pasar Kadipolo dilengkapi dengan mushola, ruang menyusui, toilet, hingga bank sampah. Dikenal sebagai tempat andalan pelaku usaha kuliner, Pasar Kadipolo menawarkan berbagai kebutuhan, terutama gerabah dan peralatan dapur tradisional yang lengkap.
Pasar Kadipolo juga menjadi tempat favorit bagi para pelaku usaha kuliner di wilayah Soloraya untuk mendapatkan bumbu jadi. Di sini, berbagai racikan bumbu tradisional siap pakai tersedia dalam berbagai varian, mulai dari bumbu gulai, opor, hingga rawon.
3. Pasar Gading Surakarta

Bagi kamu yang tertarik dengan dunia wisata belanja maka wajib mengunjungi pasar yang telah menjadi bagian dari kehidupan warga Solo sejak tahun 1981. Pasar yang satu ini bahkan pernah meraih penghargaan sebagai pasar rakyat dengan pengelolaan terbaik se-Jateng.
Penghargaan tersebut menunjukkan kualitas tata kelola pasar yang baik. Berdiri di atas lahan seluas sekitar 2.283 meter persegi, Pasar Gading menaungi sekitar 385 pedagang yang menempati 33 kios dan 192 los.
Lokasinya yang strategis (jalan veteran, kawasan gajahan) diimbangi juga dengan fasilitas pasar yang cukup memadai karena ada kamar mandi, mushola, kantor pengelola, dan bak penampung sampah.
4. Pasar Sangkrah

Dulu dikenal sebagai pasar yang kumuh dan semrawut. Namun saat ini Pasar Sangkrah telah mengalami revitalisasi dan kembali beroperasi dengan wajah baru sejak tahun 2016. Pasar kelas 3 ini ditempati oleh sekitar 20 kios.
Selain itu masih ada 183 lapak los kering, 40 los daging, dan 36 lapak pelataran. Terletak di jalan sungai sambas nomor 21–23, Pasar Sangkrah berjarak sekitar 1,3 km dari Keraton Surakarta Hadiningrat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 20 menit.
Pasar ini juga berada dekat dengan Stasiun Solo Kota, titik singgah KA Wisata Jaladara dan Railbus Batara Kresna. Selain menjadi pusat kebutuhan harian, lantai dua pasar ini menawarkan kuliner dan cinderamata khas Solo untuk para wisatawan.
5. Pasar Klithikan Notoharjo

Jika kamu sedang berburu barang bekas berkualitas, Pasar Klithikan Notoharjo adalah tempat yang tepat. Berlokasi di Jalan Sungai Serang I No. 313, Semanggi, pasar ini dikenal sebagai tempat andalan warga setempat untuk berburu dan bertransaksi berbagai barang bekas.
Aktivitas dimulai sejak pagi. Para pedagang oprokan hanya menggelar dagangannya pada pagi hari, tepatnya antara pukul 05.00 hingga 08.00 WIB, sebelum aktivitas pasar lainnya mulai ramai. Sedangkan untuk kios-kios buka lebih lama karena sampai pukul 18.00 WIB.
Pasar tradisional di Solo ini merupakan tempatnya berbagai barang elektronik, pakaian, sepatu, kaset, hingga onderdil motor dan mobil bekas. Beberapa pedagang juga menawarkan jasa servis dan menerima barang bekas untuk dibeli.
6. Pasar Kembang

Jika kamu ingin memberikan buket bunga segar untuk orang tercinta maka bisa membelinya di Pasar Kembang. Berdiri sejak tahun 1967, pasar yang terletak di Jalan Honggowongso, kawasan Kemlayan ini hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Keraton Surakarta.
Sesuai dengan namanya, pasar ini menyediakan berbagai pilihan bunga segar, mulai dari bunga hasil budidaya lokal, bunga impor, bunga tabur, hingga perlengkapan untuk keperluan ziarah atau ubo rampe.
Pasar Kembang Solo kerap dijadikan lokasi jalan-jalan atau mengambil foto di beberapa spot instagramable. Pasar Kembang menjadi pasar tradisional di Solo yang buka 24 jam non stop. Kamu pun bisa berkunjung kapan saja entah itu pagi, siang, sore, bahkan malam hari.
7. Pasar Kliwon

Kawasan pasar kliwon di Surakarta memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata religi dan kuliner khas Timur Tengah. Kawasan ini sangat mengedepankan keterlibatan masyarakat melalui usaha ekonomi kreatif.
Inisiatif seperti Paku Alaska (pasar kliwon kuliner ala masakan kambing dan nasi kebuli), pusat oleh-oleh haji dan umrah dan agenda religi seperti Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi menjadi daya tarik tersendiri.
Lurah Pasar Kliwon menyampaikan bahwa proposal pengembangan kawasan wisata sudah disampaikan kepada Pemkot Surakarta. Semenjak ada Masjid Sheikh Zayed, lonjakan wisatawan ke Pasar Kliwon ikut tinggi.
Itulah 7 daftar pasar tradisional di Solo yang bisa kamu kunjungi untuk merasakan denyut kehidupan lokal yang masih kental dengan nuansa tradisional. Setiap pasar memiliki ciri khas tersendiri, baik dari sisi komoditas, suasana, maupun nilai historis yang melekat di dalamnya.
Agar jalan-jalanmu ke berbagai pasar tradisional di Solo makin praktis dan menyenangkan, kamu bisa menyewa kendaraan lewat Brother Trans. Kendaraan dari kami akan memudahkan mobilitas, terutama jika ingin mengunjungi beberapa pasar sekaligus dalam satu hari.