6 Fakta Menarik Tentang Galeri Lokananta yang Wajib Kamu Tahu

Galeri Lokananta adalah ruang pameran yang menjadi bagian dari studio rekaman legendaris yang terletak di Kota Solo. Galeri ini menyimpan berbagai arsip musik bersejarah, piringan hitam, hingga perlengkapan rekaman.

Semua benda yang tersimpan disini menyimpan jejak sejarah industri musik tanah air sejak era 1950-an. Selain menjadi tempat penyimpanan benda bersejarah, Galeri Lokananta juga menjadi destinasi wisata budaya dan edukasi yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Fakta Menarik Tentang Galeri Lokananta

Galeri Lokananta termasuk salah satu destinasi wisata dengan spot instagramable di Solo yang wajib masuk dalam list liburan kamu. Disamping itu, ada beberapa fakta menarik tentang studio musik pertama yang ada di Indonesia ini, berikut beberapa diantaranya:

1. Pernah Jaya di Era 1960 hingga 1980-an

Lokananta adalah studio rekaman pertama di Indonesia yang pernah mencapai masa kejayaannya di tahun 1960 hingga 1980-an. Kala itu Galeri Lokananta menjadi pusat diproduksinya berbagai rekaman musik.

Namun setelah memasuki tahun 1990-an, kejayaannya mulai meredup. Salah satu penyebab utama penurunan tersebut adalah maraknya kasus pembajakan musik yang menghancurkan industri rekaman secara besar-besaran.

Selama bertahun-tahun, Lokananta seperti tertidur dalam senyap. Beruntung, Pemerintah Kota Solo akhirnya mengambil langkah untuk melakukan revitalisasi terhadap tempat bersejarah ini. Revitalisasi tersebut dilakukan dengan hati-hati.

Tujuannya tentu saja agar tetap menjaga nilai historis dan keaslian bangunan. Struktur dan tata letak bangunan utama tetap dipertahankan. Sedangkan penataan ulang lebih difokuskan pada layout ruangan agar lebih fungsional dan sesuai kebutuhan masa kini. 

2. Terdiri dari 9 Ruang Tematik

Galeri Lokananta terdiri dari sembilan ruangan tematik yang masing-masing menyuguhkan pengalaman berbeda. Jadi, ruangan-ruangan yang ada bisa dimanfaatkan sebagai tempat belajar tentang sejarah musik dan budaya Indonesia. 

Setiap ruangan dirancang dengan narasi dan penampilan visual yang unik. Ada ruang linimasa yang menampilkan kronologi perjalanan lokananta dari masa ke masa. Ruang Gamelan menghadirkan instrumen-instrumen tradisional yang menjadi warisan budaya.

Diskografi menyoroti rilisan-rilisan penting yang pernah diproduksi di studio ini, termasuk album dari para musisi legendaris. Bengawan solo menghadirkan kisah lagu ikonik karya Gesang yang mendunia. Anekanada menampilkan ragam suara nusantara.

Sedangkan ruang proklamasi menyoroti peran lokananta dalam dokumentasi suara kemerdekaan. Lokananta remastered menyuguhkan teknologi digitalisasi rekaman lama. Sementara itu, ruang pustaka menjadi ruang literasi dengan koleksi buku dan arsip penting. 

3. Ada 2 Ruang yang Difavoritkan

galeri lokananta

Dari hasil survei internal, terungkap bahwa dua ruangan yang paling banyak disukai oleh pengunjung Galeri Lokananta Solo yaitu ruang anekanada dan bengawan solo. Menurut pengelola, kedua ruangan tersebut menjadi favorit karena tampilannya yang estetik.

Kedua ruangan tersebut sangat mendukung untuk menjadi latar foto yang instagramable. Ruang anekanada mampu menghadirkan pengalaman audio yang memikat dengan paduan suara khas nusantara yang dikemas secara modern.

Di sisi lain, ruang Bengawan Solo tampil memikat dengan sentuhan klasik yang menghadirkan suasana penuh nostalgia. Keistimewaannya kian terasa berkat kisah legendaris yang mengiringi tembang abadi ciptaan sang maestro Gesang.

Desain interior yang menarik, pencahayaan yang artistik, dan tata letak instalasi yang rapi membuat kedua ruang ini sering menjadi spot foto favorit oleh para pengunjung, khususnya generasi muda yang gemar membagikan pengalaman mereka di media sosial.

4. Tempat Nongkrong yang Nyaman

Saat ini, Lokananta telah berkembang menjadi tempat nongkrong yang nyaman dan kekinian. Di galeri ini kamu bisa menikmati suasana santai berkat kehadiran sekitar dua puluh tenant yang menawarkan berbagai pilihan.

Mulai dari kedai kopi, gerai makanan, barbershop, hingga toko custom helm. Menariknya, untuk menikmati fasilitas-fasilitas tersebut pengunjung tidak perlu membeli tiket masuk. Kamu hanya perlu membayar tiket jika ingin eksplor Galeri Lokananta.

Dengan konsep ruang terbuka dan suasana heritage yang dipadukan elemen modern, Lokananta menjelma menjadi ruang publik yang sangat direkomendasikan untuk para anak muda yang ingin menikmati waktu bersama orang tersayang.

Selain anak muda, tidak sedikit juga orang dewasa hingga wisatawan luar kota yang tertarik datang karena nuansa artistik yang ditawarkan. Disamping cocok untuk hangout, kamu juga bisa bekerja dari kafe, atau sekadar menikmati suasana.

5. Menyimpan Ribuan Lagu

Galeri Lokananta Solo merupakan rumah bagi ribuan rekaman musik nusantara. Di tempat ini tersimpan berbagai lagu daerah dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk lagu-lagu pop klasik dan keroncong yang pernah jaya di masanya. 

Jenis musik yang tersimpan sangat beragam, mulai dari gamelan jawa, bali, sunda, hingga musik tradisional batak dan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. Lagu-lagu rakyat yang tidak diketahui penciptanya pun turut dilestarikan di sini. 

Ada juga beberapa koleksi penting mencakup gending karawitan karya dalang legendaris Ki Nartosabdo serta karawitan jawa gaya Surakarta dan Yogyakarta. Terdapat pula rekaman penyanyi legendaris seperti Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, dan Sam Saimun.

Mereka merupakan sosok-sosok penting dalam sejarah musik Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam industri musik tanah air. Kehadiran Lokananta menjadi bukti betapa pentingnya peran studio dalam mendokumentasikan perjalanan musik Indonesia.

6. Mayoritas Pengunjung dari Luar Kota Solo

Menariknya, sebagian besar pengunjung Lokananta justru berasal dari luar Kota Solo. Berdasarkan data yang didapat oleh pihak pengelola, hanya 25 persen pengunjung yang merupakan warga lokal, sementara 75 persennya datang dari berbagai kota lain di Indonesia. 

Mayoritas dari mereka adalah anak muda berusia antara 19 hingga 30 tahun yang tertarik pada perpaduan antara sejarah musik dan suasana kekinian di Lokananta. Dalam sehari, jumlah pengunjung bisa mencapai 500 hingga 600 orang saat hari kerja (weekdays).

Jumlah pengunjung Galeri Lokananta mengalami peningkatan signifikan saat akhir pekan, bahkan bisa mencapai lebih dari 1.000 orang. Lonjakan ini mencerminkan tingginya minat generasi muda yang gemar menjelajah tempat-tempat bersejarah dengan sentuhan kekinian. 

Jika Anda merupakan wisatawan dari luar Kota Solo yang ingin jalan-jalan ke Lokananta dan tempat-tempat menarik lain maka bisa sewa motor di Brother Trans. Brother Trans menyediakan berbagai jenis motor yang nyaman dan dalam kondisi prima.

Armada yang tersedia di tempat kami disediakan untuk memudahkan kamu eksplor Kota Solo. Proses penyewaannya pun mudah dan cepat, bahkan bisa dilakukan secara online. Untuk informasi lebih lanjut kamu bisa hubungi admin melalui kontak WhatsApp di bawah.

Leave a Comment