Museum Privat Tumurun, Galeri Seni Milik Keluarga Sritex

Suasan di dalam Museum Privat Tumurun, sumber: instagram
Suasan di dalam Museum Privat Tumurun, sumber: instagram

Museum Privat Tumurun menjadi destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan saat berkunjung ke Kota Solo. Museum Tumurun menyajikan koleksi seni rupa yang berasal dari berbagai era mulai para maestro hingga seniman kontemporer yang ternama. 

Berlokasi di pusat kota, Museum Tumurun menyuguhkan pengalaman estetik dalam nuansa yang tenang dan privat. Lebih dari sekadar tempat memamerkan karya seni, tempat ini merefleksikan kecintaan keluarga pemiliknya terhadap nilai-nilai sejarah dan budaya.

Museum Tumurun Solo

Selain mengunjungi destinasi wisata sejarah yang ada di Solo, tidak ada salahnya kamu berkunjung ke museum modern milik keluarga pendiri perusahaan tekstil Sritex. Berikut adalah beberapa informasi menarik tentang museum yang ada di kota balapan ini:

1. Museum Milik Pribadi

Bapak Iwan Kurniawan Lukminto, anak dari H.M. Lukminto.
Bapak Irwan Lukito, sumber: IDX Channel

Tidak seperti museum pada umumnya yang didirikan pemerintah untuk menjaga kelestarian budaya, Museum Tumurun didirikan dan dikelola oleh keluarga pendiri PT. Sritex yakni Bapak Iwan Kurniawan Lukminto, anak dari H.M. Lukminto. 

PT Sritex adalah perusahaan tekstil ternama asli Indonesia yang pernah menjadi salah satu produsen terbesar di Asia. Museum didirikan oleh sang anak untuk menghormati sang ayah karena telah berjasa sebagai tokoh visioner di industri tekstil. 

Meski dalam beberapa tahun terakhir PT Sritex menghadapi masalah finansial, hal tersebut tidak mengurangi pesona maupun daya tarik Museum Tumurun. Museum Tumurun tetap jadi salah satu destinasi budaya unggulan yang ada di Kota Solo.

2. Asal Usul Nama Museum

asal usul penamaan museum tumurun solo
Asal usul penamaan Museum Tumurun Solo, Sumber : Depositphotos

Museum Private Tumurun pertama kali dibuka pada bulan Maret 2018. Saat pertama kali dibuka museum hanya untuk kalangan keluarga dan kerabat dekat. Namun setelah memasuki bulan April 2018 kemudian museum dibuka untuk umum.

Pada awal dibuka, museum masih digratiskan dengan alasan untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk menikmati koleksi seni yang ada. Nama “tumurun” sendiri memiliki makna yang diambil dari kalimat “turun-temurun”.

Kata tersebut menggambarkan proses pewarisan sesuatu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Nama ini mencerminkan tujuan museum untuk mewariskan nilai-nilai seni dan budaya yang kaya kepada generasi mendatang.

3. Daya Tarik Museum

Yang menarik dari Museum Tumurun adalah koleksinya yang beragam.
Salah satu koleksi di Musuem Tumurun Solo, Sumber : museum.co.id

Yang menarik dari Museum Tumurun adalah koleksinya yang beragam. Museum ini memamerkan karya-karya dari para maestro seperti Affandi, Hendra Gunawan, Eko Nugroho, Basoeki Abdullah, Raden Saleh, dan Wedhar Riyadi. 

Tak hanya itu, pengunjung juga berkesempatan menyaksikan hasil karya para seniman muda yang telah menorehkan berbagai pencapaian membanggakan. Koleksinya cukup lengkap karena ada karya seni modern hingga karya seni kontemporer.

Salah satu koleksi yang paling mencuri perhatian adalah “Bola Mata”, sebuah karya fenomenal dari seniman asal Yogyakarta. Karya bola mata menjadi simbol dari sebuah kreativitas dan keberanian yang dituangkan kedalam dunia seni rupa.

4. Lokasi Museum

Museum Tumurun tepatnya ada di Jalan Kebangkitan Nasional No. 2/4, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan.
Lokasi Museum Tumurun Solo, Sumber : gmaps

Museum Tumurun bukanlah hidden gem yang sulit ditemukan karena tempat yang satu ini berada di pusat kota. Meskipun berada di pusat kota suasana museum sangat tenang sehingga kamu akan merasa nyaman selama di dalamnya.

Museum Tumurun tepatnya ada di Jalan Kebangkitan Nasional No. 2/4, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan. Oleh karena itu akses menuju museum ini sangat mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum seperti taksi online dan becak.

Museum hanya berjarak beberapa menit dari Taman Sriwedari dan Stadion Sriwedari yang menjadi ikon kota. Di sekitar museum, pengunjung juga bisa menemukan berbagai fasilitas umum seperti hotel, restoran, hingga pusat perbelanjaan.

5. Cara Membeli Tiket

Jika ingin berkunjung ke museum sebaiknya kamu harus melakukan reservasi tiket terlebih dulu
Tiket Museum Tumurun Solo, Sumber: museumtumurun.org

Jika ingin berkunjung ke museum sebaiknya kamu harus melakukan reservasi tiket terlebih dulu. Untuk mengatur jadwal kunjungan, pengunjung perlu mengirimkan email atau WhatsApp. Pemberitahuan setidaknya tiga hari sebelum hari kedatangan. 

Meskipun prosedur ini terasa sedikit rumit, pengalaman melihat keindahan koleksi seni yang ada di dalam museum ini pasti akan sebanding dengan usaha yang dilakukan.  Selain itu, kini pengunjung juga dapat memesan tiket secara lebih praktis melalui platform TikTok. 

Sebenarnya kamu bisa membeli tiket secara on the spot, namun di saat-saat tertentu tiket sering kehabisan. Jadi akan jauh lebih baik jika kamu sudah pesan sejak jauh-jauh hari agar tidak sampai kehabisan kuota. 

6. Harga Tiket Masuk

Ada dua opsi tiket jika kamu ingin kesini. Pertama tiket gratis yang bisa didapat dengan cara khusus dan tiket berbayar yang bisa dipesan online atau beli on the spot.
Tiket masuk Museum Tumurun Solo, Sumber : jejakbocahilang

Ada dua opsi tiket jika kamu ingin kesini. Pertama tiket gratis yang bisa didapat dengan cara khusus dan tiket berbayar yang bisa dipesan online atau beli on the spot. Jika kamu sudah merencanakan kedatangan ke Museum Private Tumurun  maka pesan saja di websitenya.

Pendaftaran dibuka setiap hari senin pukul 10.00 WIB. Pendaftaran ini berlaku untuk kunjungan yang dilakukan pada hari Selasa hingga Minggu di pekan yang sama. Namun, tiket gratis memiliki kuota terbatas sehingga sangat dianjurkan untuk segera mendaftar. 

Jika kuota tiket gratis sudah penuh, pengunjung dapat membeli tiket berbayar yang dapat dibeli kapan saja melalui situs resmi museum. Harga tiket masuk Museum Tumurun untuk tiket berbayar adalah Rp25.000 per orang.

7. Jam Operasional Museum

Museum Private Tumurun termasuk destinasi wisata yang selalu ramai didatangi oleh para wisatawan.
Suasana di dalam Museum Tumurun Solo, Sumber : Solo Event

Museum Private Tumurun termasuk destinasi wisata yang selalu ramai didatangi oleh para wisatawan. Oleh karena itu, sebaiknya ketahui jadwal tiap sesinya agar kamu tidak perlu menunggu terlalu lama dengan pengunjung lain untuk masuk.

Hari Senin TUTUP

Hari Selasa Sampai Minggu BUKA

Jam Kedatangan ke Museum Tumurun:

Selasa Sampai dengan Kamis : Sesi 1 Mulai Pukul 13.00 – 14.00

Selasa Sampai dengan Kamis Sesi II Mulai Pukul 14.00 – 15.00

Hari Jumat  Sampai Minggu: 

Sesi 1 : Pukul  10.00 – 11.00

2 : Pukul 11.00 – 12. 00

3 : Pukul 12.00 – 13.00

4 : Pukul 13.00 – 14.00

5 : Pukul 14.00 – 15.00

Berkunjunglah di jam-jam yang sudah disebutkan agar pengalamanmu di Museum Tumurun lebih nyaman dan tidak terganggu dengan keramaian pengunjung lain. Dengan memilih waktu yang tepat, kamu bisa lebih leluasa menikmati setiap karya seni yang dipamerkan.

Setelah puas berkeliling Museum Private Tumurun , kamu bisa melanjutkan perjalanan ke tempat-tempat menarik lainnya di Solo. Jangan lupa untuk mencicipi hidangan khas seperti nasi liwet, cabuk rambak, selat solo dan lainnya.

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Museum Tumurun atau keliling Kota Solo dengan cara yang lebih nyaman, maka bisa sewa kendaraan di Brother Trans. Kami menyediakan berbagai pilihan armada yang nyaman untuk mengantar kamu ke berbagai destinasi wisata Solo.

Leave a Comment